April 25, 2025

Sweetpeasbakeryandcafe : Kuliner Indonesia yang Terkenal di Mancanegara

Kuliner Indonesia yang Terkenal di Mancanegara

Darah & Jeroan: Hidangan Kontroversial India yang Menguji Nyali

India bukan hanya terkenal dengan kari dan rempah-rempahnya yang menggoda, tetapi juga menyimpan sisi gelap dan ekstrem dalam dunia kulinernya—hidangan dari darah dan jeroan hewan. Bagi banyak orang, menu semacam ini bukan hanya tak lazim, tapi bisa memicu rasa ngeri atau bahkan jijik. Namun bagi sebagian masyarakat India, darah dan jeroan adalah bagian dari warisan kuliner yang sudah ada sejak turun-temurun.

Kuliner Kasta Rendah yang Naik Kelas

Di beberapa wilayah India, terutama di negara bagian situs rajazeus seperti Benggala Barat, Tamil Nadu, dan bagian timur laut seperti Nagaland dan Assam, masakan berbahan dasar darah dan jeroan sangat populer. Sebut saja “rakti”—kari darah yang dimasak dengan hati dan limpa, atau “mutton paya”, semacam sup kaki kambing yang kental dan beraroma tajam. Dulu, makanan ini identik dengan kalangan ekonomi bawah yang memanfaatkan setiap bagian hewan. Tapi kini, kuliner ini mulai diakui di restoran-restoran khas daerah sebagai hidangan tradisional yang “otentik.”

Yang membuat makanan ini kontroversial bukan hanya karena bahan dasarnya, tapi juga cara pengolahannya. Di pasar-pasar tradisional, darah hewan kerap ditampung di ember terbuka, bercampur dengan debu dan lalat, lalu dimasak tanpa proses sterilisasi yang memadai. Belum lagi jeroan seperti usus, paru, atau empedu yang harus dibersihkan ekstra teliti agar tidak menyebabkan keracunan makanan.

Antara Gizi dan Risiko Kesehatan

Dari sisi nutrisi, darah dan jeroan sebenarnya tinggi zat besi, protein, dan vitamin. Namun tanpa pengolahan yang benar, makanan ini bisa membawa risiko serius. Parasit, bakteri, dan residu bahan kimia dari pakan hewan bisa saja masuk ke tubuh manusia jika jeroan tidak dibersihkan dengan benar.

Apalagi di India, penyembelihan hewan kadang dilakukan tanpa pengawasan medis atau sanitasi yang layak. Di beberapa daerah, tidak jarang orang menyimpan darah hewan semalaman untuk diolah keesokan harinya—tanpa pendingin. Hasilnya, potensi keracunan meningkat tajam.

Menantang Nyali, Menggugah Rasa

Meski mengandung risiko, banyak pecinta kuliner ekstrem justru menjadikan makanan ini sebagai tantangan tersendiri. Wisatawan dari luar negeri yang mencari pengalaman kuliner “tidak biasa” sering kali penasaran untuk mencoba hidangan berdarah ini. Beberapa vlogger makanan internasional bahkan menjadikan kuliner jeroan India sebagai konten viral.

Tak hanya itu, di beberapa festival dan upacara adat, hidangan dari darah dan jeroan dianggap sebagai persembahan suci atau simbol keberanian. Makanan ini bukan sekadar santapan, tapi juga bagian dari identitas budaya.

BACA JUGA: Es Dawet Gerobakan: Air Santan Dicampur Es Batu Kotor Tapi Menyegarkan di Siang Hari

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.