2025-04-20 | admin3

Makanan Berulat: Keju Tradisional yang Difermantasi

Di tengah perkembangan industri kuliner modern yang semakin mengedepankan kebersihan dan estetika, ada satu jenis makanan berulat yang justru membuat banyak orang bergidik—namun tetap digemari oleh sebagian kalangan: keju berulat, atau dikenal juga dengan sebutan Casu Marzu. Keju ini berasal dari Pulau Sardinia, Italia, dan terkenal sebagai salah satu makanan paling ekstrem sekaligus paling otentik di dunia.


🐛 Apa Itu Casu Marzu?

Casu Marzu secara harfiah berarti “keju busuk” dalam bahasa Sardinia. Keju ini dibuat dari susu domba yang difermentasi dengan bantuan belatung dari lalat keju (Piophila casei). Dalam proses pembuatannya, keju pecorino dibiarkan terbuka agar lalat bisa bertelur di dalamnya. Ketika telur menetas, larva mulai memakan keju dan mempercepat proses fermentasi alami, menghasilkan tekstur lembek dan rasa yang sangat tajam.


🧬 Fermentasi yang Unik dan Alami

Berbeda dari proses fermentasi keju biasa yang menggunakan jamur atau bakteri, Casu Marzu mengandalkan pencernaan enzimatik dari larva lalat. Proses ini memecah lemak dalam keju, menciptakan rasa yang kuat dan tekstur creamy yang khas. Para penikmat keju ini menggambarkan rasanya sebagai campuran antara pedas, tajam, dan menyengat, dengan aroma yang sangat intens.

Uniknya, keju ini harus dikonsumsi selagi larvanya masih hidup, karena keberadaan larva dianggap sebagai bukti keju masih “hidup” dan belum rusak total. Beberapa orang memilih memakan keju bersama larvanya, sementara yang lain memilih menyingkirkan larva terlebih dahulu.


🛑 Status Legal dan Kontroversi

Karena proses produksinya yang tidak memenuhi standar https://devinenailspacolumbiasc.com/ keamanan pangan modern, Casu Marzu sempat dilarang di Uni Eropa. Namun, keju ini masih dikonsumsi secara tradisional oleh masyarakat lokal Sardinia dan dijual secara sembunyi-sembunyi.

Pada tahun-tahun belakangan, para pendukung warisan kuliner Sardinia mendesak agar Casu Marzu diakui sebagai bagian dari warisan budaya tak benda, agar tetap dilestarikan dan tidak punah.


🍽️ Tradisi dan Budaya di Balik Casu Marzu

Casu Marzu sering dihidangkan dalam acara-acara khusus seperti pernikahan, pesta besar, atau perayaan keluarga. Mengonsumsinya dianggap sebagai bentuk keberanian, serta penghormatan terhadap tradisi leluhur. Dalam budaya Sardinia, memakan keju ini adalah lambang kedekatan dengan alam dan kesediaan menerima proses alami, meskipun secara visual atau higienis tampak “tidak biasa”.


🌍 Fenomena Makanan Ekstrem

Meskipun terdengar ekstrem, Casu Marzu bukan satu-satunya makanan yang melibatkan serangga atau proses fermentasi ekstrem. Di berbagai belahan dunia, ada makanan seperti:

  • Surströmming (ikan haring fermentasi dari Swedia),

  • Hakarl (ikan hiu fermentasi dari Islandia),

  • Dan bahkan larva goreng yang populer di Amerika Latin dan Asia Tenggara.

Makanan-makanan ini menunjukkan bahwa konsep rasa dan kebersihan sangat dipengaruhi oleh budaya dan tradisi lokal.

BACA JUGA: Hidangan Kambing Tanpa Bersihkan Bulu: Antara Tradisi Rasa dan Risiko

Share: Facebook Twitter Linkedin